Selasa, 01 Februari 2011

Makalah Bahasa Indonesia

KATA PENGANTAR

            Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT, atas segala rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah ini yang bertema tentang “Pergaulan Para Remaja”.
            Karya ilmiah ini ditulis dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh nilai Bahasa Indonesia. Kami menyadari bahwa karya ilmiah ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang secara langsung maupun secara tidak langsung memberikan konstribusi dalam penyelesaikan karya ilmiah ini.
            Secara khusus pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih pada Bapak Abdul Kadir, S.Pd selaku pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan kami selama menyusun karya ilmiah ini dari awal hingga akhir.
            Kami menyadari bahwa didunia ini tidak ada manusia yang sempurna, jadi kami seluruh anggota kelompok berharap muda-mudahan karya ilmiah ini dapat memberikan sumbangan masalah “Pergaulan Bebas” di Indonesia khususnya dikabupaten Banggai.

                                                                                                        Luwuk,        Januari 2009











                                                                                                                                               
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………….....................1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………. 2
BAB 1
Pendahuluan……………………………………………………………………………………………………………………. 3
a.      Latar Belakang Masalah………………………………………………………………………………………..            3
b.      Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………………            3
c.       Tujuan………………………………………………………………………………………………………………….. 3
d.      Manfaat………………………………………………………………………………………………………………..3
BAB 2
Kerangka Teori………………………………………………………………………………………………………………… 4
a.      Landasan Teori…………………………………………………………………………………………………….. 4
BAB 3
Metodologi penelitian……………………………………………………………………………………………………… 5
a.      Data Primer…………………………………………………………………………………………………………..            5
b.      Data sekunder……………………………………………………………………………………………………… 6
BAB 4
Analisis dan Pembahasan………………………………………………………………………………………………… 8
a.      Pergaulan Remaja di Desa Hunduhon………………………………………………………………….. 8
b.      Pergaulan Remaja di Kota Luwuk…………………………………………………………………………. 8
BAB 5
Penutup……………………………………………………………………………………………………………………………  10
a.      Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………….. 10
b.      Saran……………………………………………………………………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................  11




                                                                                                                                                           
BAB 1

PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang Masalah

            Kehidupan masyarakat Sulawesi Tengah di lingkup berbagai ragam budaya dan agama, yang dimana mencakup budaya tradisional dan juga modern, khususnya di Kecamatan Luwuk. Yang dikenal dengan sebutan “ BABASAL “ (Banggai, Balantak, Saluan). Namun kenyataannya di wilayah Kecamatan Luwuk kebudayaan yang ada hampir hilang terutama didalam pergaulan remaja di kota.
            Pergaulan remaja yang ada di kota luwuk telah hampir 99 % terarah ke perilaku negatif. Dimana tingkat penyimpangan pergaulan remaja cukup tinggi, diantaranya yaitu ngebut-ngebutan, mengkonsumsi miras, obat-obatan terlarang dan yang lebih parahnya lagi para remaja telah mengenal yang namanya sex bebas. Kota luwuk ini mempunyai desa-desa yang kecil yang masih memiliki kebudayaan yang kuat.
            Khususnya di desa Hunduhon yang masih memiliki kebudayaan yang kuat. Dengan adanya kebudayaan dan agama yang kuat dapat mengembalikan pola pergaulan remaja yang ada di desa Hunduhon. Tetapi faktor-faktor dan kebutuhan zaman modern pada masa ini terjadi akar masalah terhadap pergaulan para remajanya.

2.      Rumusan Masalah

1.      Bagaimana bentuk pergaulan yang ada di desa dan di kota
2.      Bagaimana perbedaan keadaan pergaulan di desa dan di kota
3.      Faktor-faktor apa yang mempengaruhi budaya pergaulan di desa dan di kota

3.      Tujuan

            Tujuan penelitian dalam karya tulis ini yakni ingin mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi pergaulan, dan apa upaya untuk menciptakan pergaulan tradisional tetap ada.

4.      Manfaat

            Dengan adanya karya ilmiah ini semoga dapat bermanfaat bagi pembacanya, karena karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
a.      Menambah pengetahuan tentang budaya yang ada di kabupaten banggai khususnya di kota Luwuk dan desa sekitarnya.
b.      Mengetahui karakteristik budaya masyarakat desa dan kota
c.       Mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kebudayaan/ “pergaulan” tradisional.
                                                                                                                             
BAB 2

KERANGKA TEORI
A.     Landasan Teori

            Budaya di kabupaten Banggai di penuhi simbol kebudayaan yang mengandung religiositasi spiritual dan kebersamaan. Simbol-simbol ini menjadi ciri khas kehidupan budaya/adat masyarakat kabupaten Banggai.

            Cermin kebersamaan ini terwujud dalam satu semboyan yaitu “ IMBO KITA MONSUANI TANO “. Dengan arti dari semboyan iini menjadi generasi-generasi yang baru (pemuda-pemudi) di kemudian hari dapat meneruskan cita-cita bangsa dan dengan adanya semboyan ini menjadikan masyarakat kota Luwuk dan desa-desa di kabupaten Banggai menata kehidupan mereka yang bersih, aman, indah, dan rapi.

             Kebudayaan tradisional khususnya didalam “ Pergaulan Remaja “ ini semakin hari terus ditantang oleh perubahan zaman. Oleh karena itu pemerintah kabupaten Banggai pada saat ini sedang meningkatkan kebudayaan dengan bekerja sama dinas pariwisata dan masyrakat, agar dapat membentengi pergaulan remaja sejak dini namun dalam beberapa kurun waktu dapat dirasakan bahwa baru 30 % program pemerintah yang dapat berjalan selebihnya pemerintah harus bekerja keras untuk mencapai pergaulan remaja yang positif.

            Seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang serba canggih maka pergaulan remaja dapat dikatakan berubah-ubah.














           
BAB 3

METODELOGI PENELITIAN

                        Penelitian yang kami susun ini yaitu tentang kondisi-kondisi pergaulan remaja di desa dan dikota, dengan menggunakan metode deskriptif dan tehnik atau cara observasi, wawancara, dan pencatatan data tertulis. Kami menggunakan metode ini dikarenakan menurut kami dengan menggunakan metode ini dapat memudahkan mandapatkan data (hasil) yang lebih akurat, kami juga dapat mengetahui dan membedakan yang mana termasuk data primer dan data sekunder. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :

a.      Data Primer
            Pertanyaan wawancara yang kami tanyakan pada kades dan ketua karang taruna yaitu sebagai barikut :
1.      Bagaimana keadaan pergaulan anak-anak muda di sini?
2.      Menurut anda apakah pergaulan dari kota mempengaruhi pergaulan didesa?
3.      Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mengakibatkan pergaulan remaja ini terarah kearah negatif?
4.      Menurut anda bagaimana alternatif untuk mencegah pergaulan remaja yang terarah ke yang negatif?
            Pertanyaan wawancara yang kami tanyakan pada remaja yaitu sebagai berikut :
1.      Apa saja kegiatan-kagiatan yang kalian lakukan untuk mengisi waktu luang kalian?
2.      Dimana saja tempat nongkrong kalian pada malam hari?
3.      Dari mana kalian mendapat miras dan obat-obatan tersebut?
4.      Menurut kalian apakah kegiatan yang diberikan oleh kades dan lurah sangat membantu kalian untuk mencegah perbuatan yang negatif?
5.      Apakah orang tua kalian mendukung dan membiarkan pergaulan kalian kearah yang negatif?
6.      Apakah kalian dapat mencegah atau menahan diri dari hal yang bersifat negatif?

            Hasil wawancara kepala desa Bapak Rida Parhan Mang dan ketua karang taruna Bapak Andi Takdir, S.Pd.
1.      Menurutnya pergaulan remaja didesa Hunduhon selama ini berarah kearah positif. Tetapi remaja yang berarah kearah positif ini merupakan anggota karang taruna.
2.      Kalau mau dibilang memang pergaulan dari kota sangat mempengaruhi masyarakat yang ada disini khususnya para remajanya.
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi pergaulan para remaja disini yaitu :

a.      Budaya dari luar
b.      Majunya ilmu pengetahuan dan informasi
c.       Perubahan zaman

4.      Kami tidak dapat memastikannya tapi kami menggunakan organisasi karang taruna untuk mencegah pergaulan remaja yang menyimpang.

Hasil wawancara pada remaja di kota dan didesa.
1.      Kegiatan-kegiatan yang kami lakukan pada waktu luang biasanya di isi dengan manbantu orang tua di rumah dan juga pergi kekebun, paruh waktu juga.
2.      Tempat nongkrong kami kebanyakan di rumah teman, di deker-deker, dan biasanya kami ngobrol-ngobrol dan main gitar bareng.
3.      Kalau kita mendapatkan miras itu melalui warung-warung yang menjual miras. Sedangkan obat-obatan untuk mendapatkannya melalui teman dan juga melaui apotik.
4.      Emang benar ada sebagian yang dapat mencegah itu tidak bisa di ungkiri. Tapi kenyataanya remaja semuanya pasti ingin coba hal-hal yang baru.
5.      Sebenarnya orang tua kami melarangnya tapi apa mau dikata kami selalu melanggarnya dan sering banget bohongi mereka.
6.      Insya allah bisa. tapi kalau ingin mereka pasti mencobanya.

b.      Data Sekunder

            Dari data yang kami dapatkan dalam karya ini data sekunder yang paling mudah kami dapatkan.data sekunder yang kami dapatkan sebagai berikut.
¯  Data sekunder dari desa Hunduhon
Data kaepndudukan di desa Hunduhon Kecamatan Luwuk Timur.
§  Jumlah penduduk Hunduhon 1.154 KK
§  Kepala keluarga 354 jiwa
Ø  Dilihat dari agama
§  Islam 826 jiwa
§  Kristen 300 jiwa
§  Hindu 1 jiwa
§  Budha 1 jiwa
Ø  Dilihat dari jenis kelamin
§  Laki-laki 507 jiwa
§  Perempuan 567 jiwa
Ø  Dilihat dari usia
§  Bidang pendidikan
·         4 – 6 tahun 32 jiwa
·         7 – 12 tahun 133 jiwa
·         13 – 15 tahun 214 jiwa
§  Bidang tenaga kerja
·         20 – 26 tahun 420 jiwa
·         27 – 40 tahun 149 jiwa
·         40 – 50 tahun 50 jiwa
·         50 – 60 tahun 66 jiwa
·         60 tahun ke atas 42 jiwa

¯  Data sekunder dikota luwuk

Ø  Kelurahan Hanga-Hanga I
§  Jumlah penduduk keseluruhan 1.493 KK
·         Kepala keluarga 741 jiwa
·         Pelajar 150 jiwa
·         Pengangguran 300 jiwa
·         Sarjana 295 jiwa
§  Jumlah penduduk menurut agama
·         Islam 1.148 jiwa
·         Kristen 200 jiwa
·         Hindu 140 jiwa
·         Budha 5 jiwa
Ø  Kelurahan kilongan
§  Jumlah penduduk keseluruhan 2.200 KK
·         Kepala keluarga 1.190 jiwa
·         Pelajar 778 jiwa
·         Pengangguran 420 jiwa

§  Jumlah penduduk menurut agama
·         Islam 1.215 jiwa
·         Kristen 970 jiwa
·         Hindu 15 jiwa
·         Budha – jiwa


BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A.     Pergaulan Remaja Di Desa Hunduhon
1.      Karakteristik budaya di desa

      Kerakteristik budaya setempat dengan jumlah penduduk 1.108 KK. Yang tergolong dari beberapa suku saluan, Lombok, Bugis, Jawa, dan Gorontalo, mengakibatkan adanya akulturasi dari suku-suku tersebut. Namun budaya yang paling menonjol di desa Hunduhon yaitu suku saluan. Tetapi dalam periode ini menurut kades tempat budaya saluan yang ada sudah hampir hilang. Faktor yang mangakibatkan hilangnya kebudayaan setempat yaitu :
a.      Biaya, maksudnya di sini menurut kades dalam melakukan kegiatan-kegiatan menyangkut kebudayaan memakan biaya yang sangat banyak.
b.      Kemalasan, maksudnya di sini menurut kades setempat desa Hunduhon masyarakatnya lebih memperhatikan sektor ekonomi. Yang dimana mata pencaharian mereka adalah pertanian.

2.      Pergaulan sehari-hari pemuda-pemudi di Desa Hunduhon

      Dari hasil data yang kami temukan di Desa Hunduhon cara pergaulan pemuda-pemudinya kearah positif hampir 99 %. Tetapi dari hasil pengamatan yang kami lakukan kepada pemuda-pemudinya tidak seperti yang dikatakan oleh bapak kepala desa. Dengan demikian kami mengambil kesimpulan bahwa pergaulan didesa Hunduhon pemuda-pemudinya berarah ke tingkah laku yang positif.
      Dari hasil pengamatan kami di desa Hunduhon pemuda-pemudinya tingkah lakunya banyak yang kearah negatif. Dimana sebagian remaja yang putus sekolah. Hasil wawancara kami dengan pemuda-pemudi yang memperoleh hasil bahwa pergaulan mereka ke tingkah laku yang negatif. Kegiatanya antara lain :

a.      Minum-minuman keras
b.      Obat-obatan
c.       Seks bebas

      Wawancara ini kami lakukan kepada semua pemuda-pemudi. Yang terpengaruh perilaku negatif berstatus pelajar hampir mencapai 35 % dan pengangguran hampir mencapai 45 % sedangkan sisanya tidak terpengaruh sama sekali.

B.      Pergaulan Remaja Di Kota Luwuk
1.      Karakteristik budaya di Kota
      Kerakteristik budaya di kota Luwuk dengan jumlah penduduk yang cukup banyak yang tergolong dari beberapa suku yaitu suku BABASAL. Suku babasal dan suku-suku pendatang yang mengakibatkan kota Luwuk mempunyai kebudayaan yang beragam.
      Sebagai satu-satunya kota yang ada di kabupaten banggai, Luwuk memiliki masyarakat yang mata pancahariannya bermacam-macam. Dengan adanya pengeruh dari luar emngakibatkan pergaulan pemuda-pemudinya sangat terpengaruh dari budaya barat dan rentang dari perubahan zaman.

2.      Pergaulan sehari-hari pemuda-pemudi di kota Luwuk
      Pergaulan sehari-hari pemuda-pemudi di kota Luwuk sangat di pengaruhi oleh kemajuan teknologi. Budaya yang kita ketahui di kota Luwuk sengat beragam dan dipengaruhi oleh orang-orang dari tionghoa yang mengakibatkan pergaulan pemuda-pemudinya hampir 90 % kea rah yang negatif dan selabihnya ke arah positif. Itu dilihat dari pengamatan kami, tetapi dari hasil wawancara kepala kelurahan Hanga-Hanga I dan kelurahan Kilongan mengatakan bahwa pergaulan pemuda pemudinya hampir 70 % ke arah positif yang terbagi dari beberapa kegiatan seperti dibidang keagamaan, organisasi dan pendidikan yang menurut mereka dengan adanya kegiatan ini dapat mengarahkan pemuda-pemudinya kea rah yang positif.
      Dari hasil penelitian kami setelah wawancara dengan kepala kelurahanya, kami menemukan satu bukti yang memperkuat hasil penelitian kami yang dimana di temukan pemuda-pemudinya membuat satu kelompok atau perkumpulan anak-anak genk yang anggotanya 80 % pelajar dan 20 % penganguran. Faktor-faktor yang mempengaruhi mereka yaitu :

a.      Tekhnologi yang maju
b.      Masuknya kebudayaan barat
c.       Ekonomi
d.      Lingkungan

      Wawancara ini kami lakukan kepada semua pemuda-pemudi. Yang terpengaruh perilaku negatif hampir mencapai 90 %.




BAB 5

PENUTUP
A.     Kesimpulan dan saran

¯  Kesimpulan
      Dari data yang kami dapatkan dapat disimpulkan bahwa
1.      Para remaja di desa dan di kota tidak jauh beda jauh cara pergaulanya.
2.      Faktor yang mempengaruhi mereka antara lain budaya barat, perubahan zaman, dan perkembangan teknologi yang semakin maju.
3.      Remaja sekarang sangat mudah mendapatkan miras dan obat-obatan terlarang.

¯  Saran
      Kami mengharapkan dengan adanya karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk memudahkan mencari informasi tentang pergaulan bebas yang ada di kota Luwuk dan desa Hunduhon.



DAFTAR PUSTAKA

Kelompok 4 kelas XI Ips I, 2009. Pergaulan Para Remaja. Bahasa Indonesia : Luwuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar